Bab ini terdiri dari dua pasal. Pasal 1 mengenai Keuntungan Shalat dan pasal 2 mengenai Hadits-Hadits yang Menjelaskan Ancaman dan Celaan bagi Orang yang Meninggalkan Shalat.
PASAL 1
KEUNTUNGAN SHALAT
Lima Pondasi dalam Islam
Hadits Ke-1
Dari Sayyidina Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Agama Islam dibangun atas lima tiang: Bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah Subhaanahu wata’ala dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah Subhaanahu wata’ala, mendirikan Shalat, membayar Zakat, Haji, dan Puasa pada bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari, Muslim, dari Kitab At-Targhib)
Kelima hal di atas adalah asas-asas agama terbesar dan bagian yang terpenting. Agama Islam diibaratkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam seperti sebuah kemah yang disangga oleh lima tiang. Tiang tengahnya adalah Kalimah Syahadat dan empat tiang lainnya ialah pendukung pada setiap penjuru kemah itu. Tanpa tiang tengah, kemah tersebut tidak akan dapat berdiri sama sekali. Apabila salah satu dari keempat tiang lainnya tidak ada, kemah tetap berdiri, tetapi sudut yang tidak bertiang itu akan menjadi miring dan mungkin roboh. Berdasarkan hadits di atas, marilah kita melihat diri kita sendiri, sejauh manakah kita jaga dengan sempurna?
Kelima tiang dalam hadits di atas sangat penting sehingga ditetapkan sebagai asas-asas Islam. Oleh sebab itu, sebagai seorang muslim, penting sekali kita memperhatikan semuanya. Namun demikian, hal yang terpenting setelah iman adalah Shalat. Sayyidina Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku pernah bertanya kepada Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amal apakah yang paling dicintai Allah Subhaanahu wata’ala?” Beliau menjawab, “Shalat.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada kedua orang tua.” Selanjutnya aku bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berjuang di jalan Allah.”
Mulla Ali Qari Rahmatullah ‘alaih menyatakan bahwa para ulama telah menjadikan hadits ini sebagai dalil bahwa shalat adalah kewajiban Islam yang terpenting setelah iman. Hal ini diperkuat lagi oleh hadits shahih yang berbunyi:
“Shalat adalah sebaik-baik amal yang ditetapkan oleh Allah Subhaanahu wata’ala untuk hamba-Nya.”
Selain hadits di atas, masih banyak hadits shahih lain yang menjelaskan bahwa amal manusia yang terbaik adalah shalat. Dalam Kitab Jam’ush Shagir disebutkan lima orang shahabat yang telah meriwayatkan hadits di atas, yaitu Sayyidina Tsaubah, Sayyidina Ibnu Amr, Sayyidina Salamah, Sayyidina Abu Umamah, dan Sayyidina Ubadah Radhiyallahu ‘anhum. Sayyidina Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu dan Sayyidina Anas Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa amal yang paling utama ialah shalat pada waktunya. (dari Kitab Jami’ush Shagir)
Sayyidina Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma dan Sayyidatina Ummu Farwah Radhiyallahu ‘anha juga meriwayatkan bahwa shalat pada awal waktu adalah amal yang paling utama. Semua hadits di atas mempunyai makna yang berdekatan.
Sumber: Kitab Fadhilah Amal – II. Kitab Fadhilah Shalat – Bab Kesatu “Pentingnya Shalat” Pasal 1 : Keuntungan Shalat ~ Lima Pondasi dalam Islam (Maulana Muhammad Zakariyya Al-Khandahlawi Rah.a)